KEUATAMAAN
ذِكْرُ مَا وَرَدَ فِي فَضْلِ
الْفَاتِحَةِ
قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ بْنُ
مُحَمَّدِ بْنِ حَنْبَلٍ، رَحِمَهُ اللَّهُ، فِي مُسْنَدِهِ: حَدَّثَنَا يَحْيَى
بْنُ سَعِيدٍ، عَنْ شُعْبَةَ، حَدَّثَنِي خُبَيْبُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ
حَفْصِ بْنِ عَاصِمٍ، عَنْ أَبِي سَعِيدِ بْنِ المُعَلَّى، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ،
قَالَ: كُنْتُ أُصَلِّي فَدَعَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ، فَلَمْ أُجِبْهُ حَتَّى صلَّيت وَأَتَيْتُهُ، فَقَالَ: " مَا
مَنَعَكَ أَنْ تَأْتِيَنِي؟ ". قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنِّي
كُنْتُ أُصَلِّي. قَالَ: " أَلَمْ يَقُلِ اللَّهُ: {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ}
[الْأَنْفَالِ: 24] ثُمَّ قَالَ: " لَأُعَلِّمَنَّكَ أَعْظَمَ سُورَةٍ فِي
الْقُرْآنِ قَبْلَ أَنْ تَخْرُجَ مِنَ الْمَسْجِدِ ". قَالَ: فَأَخَذَ
بِيَدِي، فَلَمَّا أَرَادَ أَنْ يَخْرُجَ مِنَ الْمَسْجِدِ قُلْتُ: يَا رَسُولَ
اللَّهِ إِنَّكَ قُلْتَ: " لَأُعَلِّمَنَّكَ أَعْظَمَ سُورَةٍ فِي الْقُرْآنِ
". قَالَ: " نَعَمْ، الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ هِيَ:
السَّبْعُ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ الَّذِي أُوتِيتُهُ ".
Imam Ahmad ibnu
Muhammad ibnu Hambal di dalam kitab Musnad-nya mengatakan, telah menceritakan
kepada kami Yahya ibnu Sa'id, dari Syu'bah yang mengatakan bahwa telah
menceritakan kepadaku Khubaib ibnu Abdur Rahman, dari Hafz ibnu Asim, dari Abu
Sa'id ibnul Mua’la r.a. yang menceritakan: Aku sedang salat, kemudian
Rasulullah Saw. memanggilku, tetapi aku tidak menjawabnya hingga aku selesai
dari salatku, lalu aku datang kepadanya dan ia bertanya, "Mengapa
engkau tidak segera datang kepadaku? Aku menjawab, "Wahai Rasulullah,
sesungguhnya aku sedang salat." Beliau Saw. bersabda, "Bukankah
Allah Swt. telah berfirman, 'Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan
Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kalian kepada suatu yang memberi
kehidupan kepada kalian' (Al-Anfal: 24)." Kemudian beliau Saw.
bersabda, "Sesungguhnya aku benar-benar akan mengajarkan kepadamu surat
yang paling besar dalam Al-Qur'an sebelum kamu keluar dari masjid ini."
Lalu beliau memegang tanganku. Ketika beliau hendak keluar dari masjid, aku
bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau telah mengatakan bahwa
engkau akan mengajarkan kepadaku sebuah surat Al-Qur'an yang paling agung.
Beliau menjawab, "Ya, Alhamdulillahi rabbil 'alamin adalah sab'ul
masani, dan Al-Qur'anul 'azim yang diberikan kepadaku."
Demikian pula
menurut yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Musaddad dan Ali ibnul Madini,
keduanya dari Yahya ibnu Sa'id Al-Qattan dengan lafaz yang sama. Imam Bukhari
pun meriwayatkan hadis ini pada bagian lain dalam tafsirnya. dan diriwayatkan
pula oleh Abu Daud, Nasai, dan Ibnu Majah dari berbagai jalur melalui Syu'bah
dengan lafaz yang sama. Al-Waqidi meriwayatkannya dari Muhammad ibnu Mu'az
Al-Ansari, dari Khubaib ibnu Abdur Rahman, dari Abu Sa'id ibnul MA’la, dari
Ubay ibnu Ka'b hadis yang semisal.
Di dalam kitab
Muwatta' Imam Malik terdapat sebuah hadis yang perlu diperhatikan. Hadis
tersebut diriwayatkan oleh Imam Malik:
عن العلاء بن عبد الرَّحْمَنِ بْنِ يَعْقُوبَ
الحُرَقي: أَنَّ أَبَا سَعِيدٍ مَوْلَى عَامِرِ بْنِ كَرِيزٍ أَخْبَرَهُمْ، أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَادَى أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ،
وَهُوَ يُصَلِّي فِي الْمَسْجِدِ، فَلَمَّا فَرَغَ مِنْ صَلَاتِهِ لَحِقَهُ،
قَالَ: فَوَضَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَهُ عَلَى
يَدِي، وَهُوَ يُرِيدُ أَنْ يَخْرُجَ مِنْ بَابِ الْمَسْجِدِ، ثُمَّ قَالَ: "
إِنِّي لَأَرْجُو أَلَّا تَخْرُجَ مِنْ بَابِ الْمَسْجِدِ حَتَّى تَعْلَمَ سُورَةً
مَا أُنْزِلَ فِي التَّوْرَاةِ وَلَا فِي الْإِنْجِيلِ وَلَا فِي
الْفُرْقَانِ مِثْلُهَا ". قَالَ أُبَيٌّ: فَجَعَلْتُ أُبْطِئُ فِي الْمَشْيِ
رَجَاءَ ذَلِكَ، ثُمَّ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا السُّورَةُ الَّتِي
وَعَدْتَنِي؟ قَالَ: " كَيْفَ تَقْرَأُ إِذَا افْتَتَحْتَ الصَّلَاةَ؟ قَالَ:
فَقَرَأْتُ عَلَيْهِ: {الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ} حَتَّى أَتَيْتُ
عَلَى آخِرِهَا، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
" هِيَ هَذِهِ السُّورَةُ، وَهِيَ السَّبْعُ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنُ
الْعَظِيمُ الَّذِي أُعْطِيتُ "
dari Al-Ala ibnu
Abdur Rahman ibnu Ya'qub Al-Harqi, bahwa Abu Sa'id maula Amir ibnu Kuraiz
telah menceritakan kepada mereka bahwa Rasulullah pernah memanggil Ubay ibnu
Ka'b yang sedang salat. Setelah Ubay menyelesaikan salatnya, lalu ia menjumpai
Nabi Saw. Nabi Saw. memegang tangan Ubay, saat itu beliau hendak keluar menuju
pintu masjid. Kemudian beliau Saw. bersabda, "Sesungguhnya aku
benar-benar berharap sebelum kamu keluar dari masjid ini kamu sudah mengetahui
suatu surat yang belum pernah diturunkan di dalam Taurat, Injil, dan tidak ada
pula di dalam Al-Qur'an surat yang serupa dengannya." Ubay melanjutkan
kisahnya, "Maka aku mengurangi kecepatan langkahku karena mengharapkan
pelajaran tersebut, kemudian aku berkata, 'Wahai Rasulullah, surat apakah yang
engkau janjikan kepadaku itu?' Beliau Saw. bersabda. 'Apakah yang engkau
baca bila membuka salatmu?' Aku membaca alhamdu lillahi rabbil 'alamina
sampai akhir surat,' lalu beliau bersabda, 'Itulah surat yang kumaksudkan.
Surat ini adalah sab'ul masani dan Al-Qur’anul 'azim yang diberikan
kepadaku'."
Abu Sa'id yang terdapat
dalam sanad hadis ini bukanlah Abu Sa'id ibnul Mala seperti yang diduga oleh
Ibnul Asir di dalam kitab Jami'ul Usul-nya dan orang-orang yang mengikuti
pendapatnya. Karena sesungguhnya Ibnul Mala adalah seorang sahabat dari
kalangan Ansar, sedangkan Abu Sa'id maula ibnu Amir adalah seorang tabi'in,
salah seorang maula Bani Khuza'ah (yaitu Abdullah Amir Ibnu Kuraiz Al-Khuza'i).
Hadis yang pertama muttasil dan berpredikat sahih, sedangkan hadis kedua ini
lahiriahnya munqati' jika memang Abu Sa'id tidak mendengarnya dari Ubay ibnu
Ka'b. Jika Abu Sa'id benar-benar mendengarnya dari Ubay, maka untuk
kebersihannya disyaratkan disebutkan di dalam kitab Sahih Muslim.
Menurut Imam Ahmad,
hadis ini diriwayatkan pula melalui Ubay ibnu Ka'b, bukan hanya dari satu
jalur.
حَدَّثَنَا عفَّان،
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنَا الْعَلَاءِ بْنِ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: خَرَجَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ، وَهُوَ
يُصَلِّي، فَقَالَ: " يَا أُبَيُّ "، فَالْتَفَتَ ثُمَّ لَمْ يُجِبْهُ،
ثُمَّ قَالَ: أُبَيُّ، فَخَفِّفْ. ثُمَّ انصرف إلى رسول الل هـ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: السَّلَامُ عَلَيْكَ أيْ رَسُولَ اللَّهِ. فَقَالَ:
" وَعَلَيْكَ السَّلَامُ " [قَالَ] " مَا مَنَعَكَ أيْ أُبَيُّ
إِذْ دَعَوْتُكَ أَنْ تُجِيبَنِي؟ ". قَالَ: أيْ رَسُولَ اللَّهِ، كُنْتُ فِي
الصَّلَاةِ، قَالَ: " أَوَلَسْتَ تَجِدُ فِيمَا أَوْحَى اللَّهُ إِلَيَّ
{اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ} [الْأَنْفَالِ:
24] ". قَالَ: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ، لَا أَعُودُ، قَالَ: "
أَتُحِبُّ أَنْ أُعَلِّمَكَ سُورَةً لَمْ تُنَزَّلْ لَا فِي التَّوْرَاةِ وَلَا
فِي الْإِنْجِيلِ وَلَا فِي الزَّبُورِ وَلَا فِي الْفُرْقَانِ مِثْلُهَا؟ "
قُلْتُ: نَعَمْ، أَيْ رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِنِّي لِأَرْجُو أَلَّا أَخْرُجَ مِنْ هَذَا الْبَابِ
حَتَّى تَعْلَمَهَا " قَالَ: فَأَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِي يُحَدِّثُنِي، وَأَنَا أَتَبَطَّأُ ، مَخَافَةَ أَنْ
يَبْلُغَ قَبْلَ أَنْ يَقْضِيَ الْحَدِيثَ، فَلِمَا دَنَوْنَا مِنَ الْبَابِ
قُلْتُ: أيْ رَسُولَ اللَّهِ، مَا السُّورَةُ الَّتِي وَعَدْتَنِي قَالَ: "
مَا تَقْرَأُ فِي الصَّلَاةِ؟ ". قَالَ: فَقَرَأْتُ عَلَيْهِ أُمَّ
الْقُرْآنِ، قَالَ: " وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ فِي
التَّوْرَاةِ وَلَا فِي الْإِنْجِيلِ وَلَا فِي الزَّبُورِ، وَلَا فِي
الْفُرْقَانِ مِثْلَهَا؛ إِنَّهَا السَّبْعُ المثاني ".
Imam Ahmad
mengatakan, telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada
kami Abdur Rahman ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Al-Ala ibnu
Abdur Rahman, dari ayahnya, dari Abu Hurairah r.a. yang menceritakan bahwa
Rasulullah Saw. keluar menemui Ubay ibnu Ka'b yang saat itu sedang salat.
Beliau memanggil, "Hai Ubay!" Ubay menoleh, tetapi tidak
menjawab, lalu ia mempercepat salatnya. Setelah itu ia segera menemui
Rasulullah Saw., lalu bersalam kepadanya.”Assalamu'alaika, ya Rasulallah."
Rasulullah Saw. menjawab, "Wa'alaikas salam, hai Ubay. Apakah
yang mencegahmu untuk tidak menjawabku ketika aku memanggilmu?" Ubay
menjawab.”Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku sedang dalam salatku."
Rasulullah Saw. bersabda, "Tidakkah engkau menjumpai dalam apa yang
telah diwahyukan oleh Allah kepadaku, bahwa penuhilah seruan Allah dan seruan
Rasul apabila Rasul menyeru kalian kepada suatu yang mem-beri kehidupan kepada
kalian? (Al-Anfal: 24)." Ubay menjawab.”Mereka benar, wahai
Rasulullah, aku tidak akan mengulanginya lagi." Rasul Saw. bersabda,
"Sukakah kamu bila aku mengajarkan kepadamu suatu surat yang tidak
pernah diturunkan di dalam kitab Taurat. tidak dalam kitab Injil, tidak dalam
kitab Zabur, tidak pula di dalam Al-Qur'an ada surat yang serupa dengannya?"
Ubay menjawab, "Ya, wahai Rasulullah." Rasulullah Saw. bersabda,
"Sesungguhnya aku benar-benar berharap, mudah-mudahan sebelum aku
keluar dari pintu ini kamu sudah mengetahuinya." Lalu Rasulullah Saw.
memegang tangan Ubay seraya berbicara dengannya, dan Ubay memperlambat
langkahnya karena khawatir beliau sampai di pintu masjid sebelum menyampaikan
hadisnya. Ketika mereka mendekati pintu tersebut, Ubay bertanya, "Wahai
Rasulullah, surat apakah yang engkau janjikan kepadaku itu?" Rasulullah
Saw. bertanya.”Surat apakah yang kamu baca dalam salat?" Lalu Ubay
membacakan kepadanya surat Ummul Qur'an, sesudah itu beliau Saw. bersabda,
"Demi Tuhan yang jiwaku berada dalam genggaman kekuasaan-Nya, Allah
tidak pernah menurunkan di dalam kitab Taurat, tidak dalam kitab Injil ser-ta
tidak dalam kitab Zabur, tidak pula dalam Al-Qur'an suatu surat yang serupa dengan
surat itu (Ummul Qur'an). Sesungguhnya surat itu adalah As-Sab'ul masani."
Hadis ini
diriwayatkan pula oleh Imam Turmuzi dari Qutaibah, dari Ad-Darawardi, dari
Al-Ala, dari ayahnya, dari Abu Hurairah r.a. Lalu Imam Turmuzi mengetengahkan
hadis ini, dan pada hadisnya ini terdapat kalimat,
إِنَّهَا مِنَ
السَّبْعِ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنِ الْعَظِيمِ الَّذِي أُعْطِيتُهُ
"Sesungguhnya
Al-Fatihah ini adalah As-Sab'ul masani dan Al-Qur'anul 'azim yang diturunkan
kepadaku."
kemudian Imam
Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini berpredikat hasan atau sahih. Dalam bab yang
sama diriwayatkan pula hadis ini melalui Anas ibnu Malik.
Hadis ini
diriwayatkan pula oleh Abdullah ibnu Imam Ahmad, dari Ismail ibnu Abu Ma-mar,
dari Abu Usamah, dari Abdul Hamid ibnu Ja'far, dari Al-Ala, dari ayahnya, dari
Abu Hurairah, dari Ubay ibnu Ka'b, lalu ia mengetengahkan hadis ini dengan
panjang lebar, semisal dengan hadis di atas atau mendekatinya.
Hadis ini
diriwayatkan pula oleh Imam Turmuzi dan Imam Nasai secara bersamaan,
عَنْ أَبِي عَمَّارٍ
حُسَيْنِ بْنِ حُرَيْثٍ، عَنِ الْفَضْلِ بْنِ مُوسَى، عَنْ عَبْدِ الْحَمِيدِ بْنِ
جَعْفَرٍ، عَنِ الْعَلَاءِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ أُبَيِّ
بْنِ كَعْبٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
" مَا أَنْزَلَ اللَّهُ فِي التَّوْرَاةِ وَلَا فِي الْإِنْجِيلِ مِثْلَ
أُمِّ الْقُرْآنِ، وَهِيَ السَّبْعُ الْمَثَانِي، وَهِيَ مَقْسُومَةٌ بَيْنِي
وَبَيْنَ عَبْدِي "
dari Abu Ammar
Husain ibnu Hurayyis, dari Al-Fadl ibnu Musa, dari Abdul Hamid ibnu Ja'far,
dari Al-Ala, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, dari Ubay ibnu Ka'b yang
menceritakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: Allah tidak pernah
menurunkan di dalam kitab Taurat, tidak pula dalam kitab Injil hal yang semisal
dengan Ummul Qur'an; ia adalah As-Sab'ul masani dan ia terbagi antara Aku
(Allah Swt.) dan hamba-Ku menjadi dua bagian.
Demikianlah menurut
lafaz Imam Nasai. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan lagi garib.
وَقَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ، حَدَّثَنَا هَاشِمٌ يَعْنِي ابْنَ
الْبَرِيدِ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَقِيلٍ عَنِ ابْنِ
جَابِرٍ قَالَ: انْتَهَيْتُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ وَقَدْ أَهَرَاقَ الماء فقلت: السلام عَلَيْكَ
يَا رَسُولَ اللَّهِ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيَّ، قَالَ فَقُلْتُ: السَّلَامُ عَلَيْكَ
يَا رَسُولَ اللَّهِ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيَّ، قَالَ: فَقُلْتُ:
السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيَّ، قَالَ:
فَانْطَلَقَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمْشِي وَأَنَا
خَلْفَهُ حَتَّى دَخَلَ رَحْلَهُ وَدَخَلْتُ أَنَا الْمَسْجِدَ فَجَلَسْتُ
كَئِيبًا حَزِينًا فَخَرَجَ عَلَيَّ رسول الله صلى الله عليه وسلم وقد تَطَهَّرَ
فَقَالَ: عَلَيْكَ السَّلَامُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَعَلَيْكَ السَّلَامُ
وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَعَلَيْكَ السَّلَامُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ ثُمَّ قَالَ: «أَلَا
أُخْبِرُكَ يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ جَابِرٍ بِأَخْيَرِ سُورَةٍ فِي الْقُرْآنِ»
قُلْتُ: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ «اقْرَأِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِينَ حَتَّى تَخْتِمَهَا
Imam Ahmad
mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ubaid, telah
menceritakan kepada kami Hasyim (yakni Ibnul Barid), telah menceritakan kepada
kami Abdullah ibnu Muhammad ibnu Aqil, dari Jabir yang menceritakan, "Aku
sampai kepada Rasulullah Saw. yang pada saat itu air (wudu untuk beliau) telah
dituangkan. maka aku mengucapkan. 'Assalamu 'alaika. ya Rasulallah. Tetapi
beliau tidak menjawabku. Maka aku ucapkan lagi, 'Assalamu 'aiaika, ya
Rasulallah.' Beliau tidak menjawabku, dan kuucapkan lagi, 'Assalamu 'alaika, ya
Rasulallah, 'tetapi beliau tetap tidak menjawabku. Rasulullah Saw. berjalan,
sedangkan aku berada di belakangnya hingga beliau masuk ke dalam kemahnya.
Kemudian aku masuk ke dalam masjid, lalu duduk dalam keadaan bersedih hati dan
murung. Kemudian Rasulullah Saw. keluar menemuiku, sedangkan beliau telah
bersuci, lalu bersabda, 'Wa'alaikas salam warahmatullahi wabarakatuh,
wa'alaikas salam warahmatullahi wabarakatuh, wa'alaikas salam warahmatullah.'
Kemudian beliau bersabda, 'Maukah aku ajarkan kepadamu. hai Abdullah ibnu
Jabir. suatu surat yang paling baik dalam Al-Qur'an?' Aku menjawab, 'Tentu
saja aku mau, wahai Rasulullah.' Rasulullah Saw. bersabda, 'Bacalah Alhamdu
lil-lahi rabbil 'alamina hingga selesai'."
Sanad hadis ini
jayyid (baik), dan Ibnu Aqil yang ada dalam sanad hadis ini hadisnya dipakai
sebagai hujah oleh para pemuka imam. sedangkan Abdullah ibnu Jabir adalah
seorang sahabat yang oleh Ibnul Jauzi disebut seorang dari kalangan Bani Abdi.
Pendapat yang lain mengatakan bahwa dia adalah Abdullah ibnu Jabir Al-Ansari
Al-Bayadi, menurut Al-Hafiz ibnu Asakir.
Mereka menyimpulkan
dalil dari hadis ini dan yang semisal dengannya, bahwa sebagian dari ayat dan
surat mempunyai kelebihan tersendiri atas sebagian yang lainnya. Seperti yang
diriwayatkan dari banyak ulama, antara lain Ishaq ibnu Rahawaih, Abu Bakar
ibnul Arabi, dan Ibnu Haffar dari kalangan mazhab Maliki. Sedangkan segolongan
lainnya dari kalangan ulama berpendapat bahwa tiada keutamaan dalam hal tersebut
karena semuanya adalah Kalamullah, agar keutamaan ini tidak memberikan kesan
bahwa hal yang dikalahkan keutamaannya mengandung kekurangan, sekalipun pada
kenyataannya semua mempunyai keutamaan. Demikian menurut yang dinukil oleh
Al-Qurtubi, dari Al-Asy'ari, Abu Bakar Al-Baqilani, Abu Hatim ibnu Hibban
Al-Busti, Abu Hayyan, dan Yahya ibnu Yahya, serta menurut salah satu riwayat
dari Imam Malik.
Imam Bukhari di
dalam Fadailil Qur’an mengatakan, telah menceritakan kepada kami
Muhammad ibnul Musanna, telah menceritakan kepada kami Wahb, telah menceritakan
kepada kami Hisyam, dari Muhammad ibnu Ma'bad, dari Abu Sa'id Al-Khudri yang
menceritakan bahwa ketika kami berada dalam suatu perjalanan. tiba-tiba
datanglah seorang budak perempuan muda, lalu ia berkata, "Sesungguhnya
pemimpin kabilah terkena sengatan binatang beracun, sedangkan kaum lelaki kami
sedang tidak ada di tempat. adakah di antara kalian yang dapat meruqyah? Maka
bangkitlah seorang laki-laki dari kalang'an kami bersamanya, padahal kami sebelumnya
tidak pernah memperhatikan bahwa dia dapat meruqyah (pengobatan dengan jampi).
Kemudian lelaki itu me-ruqyah-nya, dan ternyata pemimpin ka-bilah sembuh, maka
pemimpin kabilah memerintahkan agar memberi-nya upah berupa tiga puluh ekor
kambing dan memberi kami minum laban (yoghurt). Ketika lelaki itu kembali, kami
bertanya kepadanya.”Apakah kamu dapat me-niqyah atau kamu pandai
me-ruqyah?" Ia menjawab, "Tidak, aku hanya me-ruqyah dengan membaca
Ummul Kitab." Kami berkata, "Janganlah kalian membicarakan sesuatu
pun sebelum kita sampai dan bertanya kepada Rasulullah." Ketika tiba di
Madinah, kami ceritakan hal itu kepada Nabi Saw., dan beliau menjawab,
«وَمَا
كَانَ يُدْرِيهِ أَنَّهَا رُقْيَةٌ اقْسِمُوا وَاضْرِبُوا لِي بِسَهْمٍ»
"Siapakah yang
memberitahukan kepadanya bahwa Al-Fatihah adalah ruqyah? Bagi-bagikanlah dan
berikanlah kepadaku satu bagian darinya!"
Abu Ma'mar
mengatakan telah menceritakan kepada kami Abdul Waris, telah menceritakan
kepada kami Hisyam, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Sirin, telah
menceritakan kepadaku Ma'bad ibnu Sirin, dari Abu Sa'id Al-Khudri, hadis yang
sama. Imam Muslim dan Imam Abu Daud telah meriwayatkannya pula melalui riwayat
Hisyam, yaitu Ibnu Hassan, dari Ibnu Sirin dengan lafaz yang sama.
Menurut sebagian
riwayat yang diketengahkan Imam Muslim, Abu Sa'id Al Khudri adalah orang yang
me-ruqyah orang yang tersengat binatang berbisa itu. Mereka menyebutkan orang
yang terkena sengatan binatang berbisa dengan sebutan Salim (orang yang sehat)
dengan harapan semoga ia sembuh.
Imam Muslim di dalam
kitab Sahih-nya dan Imam Nasai di dalam kitab Sunan-nya telah meriwayatkan dari
hadis Abul Ahwas Salam ibnu Salim, dari Amman ibnu Zuraiq, dari Abdullah ibnu
Isa ibnu Abdurrahman ibnu Abu Laila, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas
yang menceritakan, "Ketika kami sedang bersama Rasulullah Saw. yang saat
itu sedang bersama Malaikat Jibril, tiba-tiba Jibril mendengar suara gemuruh di
atasnya, lalu Jibril mengangkat pandangannya ke langit dan berkata, 'Ini adalah
suara pintu langit dibuka, pintu ini sama sekali belum pernah dibuka.' Lalu
turunlah seorang malaikat dan langsung datang kepada Nabi Saw., kemudian
berkata: Bergembiralah dengan dua cahaya yang telah diberikan kepadamu, tiada
seorang nabi pun sebelummu yang pernah diberi keduanya, yaitu Fatihatul Kitab
dan ayat-ayat terakhir dari surat Al-Baqarah. Tidak sekali-kali kamu membaca
suatu huruf darinya melainkan pasti kamu diberi (pahala)nya.
Demikianlah menurut
lafaz riwayat Imam Nasai, hampir sama dengan lafaz Imam Muslim.
قَالَ مُسْلِمٌ:
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْحَنْظَلِيُّ، هُوَ ابْنُ رَاهَوَيْهِ،
حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنِ الْعَلَاءِ، يَعْنِي ابْنَ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ بْنِ يَعْقُوبَ الحُرَقي عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: " مَنْ صَلَّى صَلَاةً لَمْ
يَقْرَأْ فِيهَا أُمَّ الْقُرْآنِ فَهِيَ خِداج -ثَلَاثًا-غَيْرُ تَمَامٍ ".
فَقِيلَ لِأَبِي هُرَيْرَةَ: إِنَّا نَكُونُ وَرَاءَ الْإِمَامِ، قَالَ: اقْرَأْ
بِهَا فِي نَفْسِكَ؛ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ: " قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: قَسَمْتُ الصَّلَاةَ
بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ فَإِذَا قَالَ
الْعَبْدُ: {الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ} [الْفَاتِحَةِ: 2] ، قَالَ اللَّهُ:
حَمِدَنِي عَبْدِي، وَإِذَا قال: {الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ} [الْفَاتِحَةِ: 3] ،
قَالَ اللَّهُ: أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي، فَإِذَا قَالَ: {مَالِكِ يَوْمِ
الدِّينِ} [الْفَاتِحَةِ: 4] ، قَالَ مَجَّدَنِي عَبْدِي " -وَقَالَ مَرَّةً:
" فَوَّضَ إِلَيَّ عَبْدِي -فَإِذَا قَالَ: {إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ
نَسْتَعِينُ} [الْفَاتِحَةِ: 5] ، قَالَ: هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي،
وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ: {اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ*
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا
الضَّالِّينَ} [الْفَاتِحَةِ: 6، 7] ، قَالَ هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا
سَأَلَ ".
Imam Muslim
mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnu Ibrahim Al-Hanzali (yaitu
Ibnu Rahawaih), telah menceritakan kepada kami Sufyan ibnu Uyaynah, dari Al-Ala
(yakni Ibnu Abdur Rahman ibnu Ya'qub Al-Kharqi), dari Abu Hurairah r.a., dari
Nabi Saw. yang telah bersabda: Barang siapa salat tanpa membaca Ummul Qur’an
di dalamnya, maka salatnya khidaj —sebanyak tiga kali— yakni tidak sempurna. Kemudian
dikatakan kepada Abu Hurairah, "Sesungguhnya kami salat di belakang
imam." Abu Hurairah r.a. menjawab, "Bacalah untuk dirimu sendiri,
karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Allah
Swt. berfirman, 'Aku bagikan salat antara Aku dan hamba-Ku menjadi dua bagian,
dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta. Bila seorang hamba berkata. 'Segala puji
bagi Allah. Tuhan semesta alam,' Allah berfirman, 'Hamba-Ku telah memuji-Ku.'
Bila ia berkata, 'Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,' Allah berfirman,
'Hamba-Ku telah menyanjung-Ku.' Bila ia berkata, 'Yang Menguasai hari
pembalasan,' maka Allah berfirman, Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku,' dan
adakalanya sesekali berfirman, Hamba-Ku telah berserah diri kepada-Ku' Bila ia
berkata, Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon
pertolongan,' maka Allah berfirman, 'Ini antara diri-Ku dan hamba-Ku, dan bagi
hamba-Ku apa yang dia minta.' Bila ia berkata, 'Tunjukilah kami jalan yang
lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada
mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang
sesat,' maka Allah berfirman, 'Ini untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku yang dia
minta.”
Demikian pula yang
diriwayatkan oleh Imam Nasai, dari Ishaq ibnu Rahawaih; keduanya
meriwayatkannya dari Qutaibah, dari Malik, dari Al-Ala, dari Abus Saib maula
Hisyam ibnu Zahrah, dari Abu Hurairah yang menurut lafaz hadis ini disebutkan:
«فَنِصْفُهَا
لِي وَنِصْفُهَا لِعَبْدِي، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ»
Separonya buat-Ku dan
separonya lagi buat hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang dia minta.
Hal yang sama
diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq, dari Al-Ala. Imam Muslim meriwayatkannya pula
melalui hadis Ibnu Juraij, dari Al-Ala, dari Abus Saib, seperti hadis ini. Ia
meriwayatkannya melalui hadis Ibnu Abu Uwais, dari Al-Ala, dari ayahnya dan
Abus Sa'ib, kedua-nya menerima hadis ini dari Abu Hurairah. Imam Turmuzi
mengatakan bahwa hadis ini berpredikat hasan, dan aku pernah menanyakan tentang
hadis ini kepada Abu Zar'ah, maka ia menjawab bahwa kedua hadis ini berpredikat
sahih, yaitu yang dari Al-Ala. dari ayahnya; dan yang dari Al-Ala, dari Abus
Sa'ib.
Hadis ini
diriwayatkan pula oleh Abdullah ibnul Imam Ahmad, dari hadis Al-Ala, dari
ayahnya, dari Abu Hurairah, dari Ubay ibnu Ka'b secara panjang lebar.
قَالَ ابْنُ
جَرِيرٍ: حَدَّثَنَا صَالِحُ بْنُ مِسْمَارٍ الْمَرْوَزِيُّ، حَدَّثَنَا زَيْدُ
بْنُ الْحُبَابِ، حَدَّثَنَا عَنْبسة بْنُ سَعِيدٍ، عَنْ مُطَرَّف بْنِ طَرِيفٍ،
عَنْ سَعِيدِ بْنِ إِسْحَاقَ بْنِ كَعْبِ بْنِ عُجْرَة، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ
اللَّهِ، قَالَ: قَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم: " قال اللَّهُ
تَعَالَى: قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ، وَلَهُ مَا
سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ: {الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ} قَالَ:
حَمِدَنِي عَبْدِي، وَإِذَا قَالَ: {الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ} قَالَ: أَثْنَى
عَلَيَّ عَبْدِي. ثُمَّ قَالَ: هَذَا لِي وَلَهُ مَا بقي "
Ibnu Jarir
mengatakan, telah menceritakan kepada kami Salih ibnu Mismar Al-Marwazi, telah
menceritakan kepada kami Zaid ibnu Habbab, telah menceritakan kepada kami
Anbasah ibnu Sa'id, dari Mutanif ibnu Tarif, dari Sa'id ibnu Ishaq, dari Ka'b
ibnu Ujrah. dari Jabir ibnu Abdullah yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw.
pernah bersabda: Allah Swt. berfirman, "Aku bagikan salat antara Aku
dan hamba-Ku menjadi dua bagian, dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta.” Apabila
seorang hamba mengucapkan, "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta
alam," maka Allah berfirman, "Hamba-Ku telah memuji-Ku." Apabila
ia mengucapkan, "Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang," Allah berfirman,
"Hamba-Ku telah menyanjung-Ku," kemudian Allah berfirman, "Ini
untuk-Ku dan bagi hamba-Ku adalah yang sisanya."
Hadis ini garib bila
ditinjau dari segi kalimat terakhir ini.
SUMBER;
TAFSIR IBN KATSIR
0 komentar:
Posting Komentar