Assalamu'alaikum,Wr. Wb.
Setiap umat islam pasti menginginkan amal yang banyak
dan di terima oleh Allah. Karena hakekat manusia di ciptakan adalah untuk
beribadah kepada Allah mencari Amalo kebaikan untuk bekal di akhirat kelak.
Semua amal yang pahala yang didapat karena ibadah kita
kepada Allah lah harapan untuk bekal di akhirat namun apa jadinya kalau amal
kebaikan itu di hapus oleh Allah akibat perbuatan dosa yang kita lalukan. Maka
dari itu kita harus menghindari perbuatan dosa itu. Untuk itu apakah perbuatan
dosa yang bisa menghapus amal kebaikan?
Rasulullah SAW bersabda:
Nabi
pernah bersabda :
إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ
يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ ». أَوْ قَالَ « الْعُشْبَ »
“Hati-hatilah kalian dari hasad, karena
sesungguhnya hasad itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar atau
semak belukar (rumput kering)“.
(HR. Bukhari Muslim)
Hadits Riwayat Abu Daud ra:
"Jauhilah olehmu sifat dengki, karena
sesungguhnya dengki itu memakan kebaikan-kebaikan seperti api memakan kayu bakar: " (HR. Abu
Dawud).
Dari hadits diatas jelaslah bahwa perbuatan hasudlah yang
bisa menghapus kebaikan sebagaimana api membakar kayu bakar atau api membakar
semak belukar. Lalu apakah hasud itu?
APAKAH HASUD ITU?
Hasud adalah perasaaan tidak senang melihat orang lain
mendapatkan nikmat dari Allah Swt, bahkan berusaha dengan berbagai cara agar
orang yang mendapat nikmat dan kesenangan tersebut kembali seperti semula.
Kepuasannya akan tercapai apabila orang lain tak ada yang melebihinya dalam
segala hal.
Misalnya seperti kasus berikut: si Ali sudah diangkat
masyarakat menjadi guru/imam tetap di salah satu masjid, kemudian datang si
Badrun dengan segala cara berusaha menjatuhkan si Ali. Dan si Badrun sebenamya
ingin menjadi guru/imam tetap menggantikan si Ali di masjid itu. Cara begini
adalah berdosa di sisi Allah. Tapi kalau si Badrun ingin menjadi guru/imam
tetap di masjid yang lain, yang belum ada imam/gurunya atau masih membutuhkan,
itu boleh saja dan tidak salah. Tapi jangan dengan merebut jabatan orang lain
yang sudah dikaruniakan oleh Allah Swt dan dipercayakan kepadanya.
Cara seperti inilah yang tidak diperbolehkan,
hasud itu telah ditentang oleh Allah Swt dalam
beberapa hal seperti:
1. Membenci nikmat atau
anugerah Allah Swt yang diberikan kepada orang lain.
2. Tidak rela menerima
pembagian karunia Allah Swt atas dirinya.
3. Pelit terhadap pemberian
Allah Swt, kalau bisa kebajikan dan anugerah Allah Swt jatuh pada dirinya,
tidak perlu orang lain, kalaupun orang lain memperolehnya diharapkan di bawah
derajat dirinya.
4. Mengikuti pengaruh iblis
yang sebetulnya sangat merugikan dan menghinakau diri sendiri.
AKIBAT PERBUATAN HASUD
Abu Laits Asmarakandi (1980: 228) mengatakan, tidak
ada yang lebih jahat selain hasud, penghasud akan mengalami bencana sebelum
hasutannya mencelakai orang, misalnya:
1. Kerisauan dan kegelisahan
akibat kebencian tak terputus-putus.
2. Terkena kehinaan dan
kegelisahan apalagi ia menyadari bahwa orang lain telah memahami hasutannya,
maka la akan dipandang rendah dan pasti dijauhi.
3. Jauh dari rahmat Allah
Swtdan sesama manusia.
4. Hancurnya kebaikan-kebaikan
yang telah dilakukan.
Nabi bersabda: "Jauhilah olehmu sifat
dengki, karena sesungguhnya dengki itu memakan kebaikan-kebaikan seperti api
memakan kayu bakar: " (HR. Abu Dawud).
3. Cara menghindari sifat hasud
1. Selalu meningkatkan iman
kepada Allah Swt
2. Berupaya meningkatkan
ketaqwaan Allah.
3. Mensyukuri nikmat Allah yang
diberikan kepada kita.
4. Meningkatkan sifat qana'ah.
5. Menyadari kedudukan harta
dan jabatan dalam kehidupan manusia di dunia
wallahu a'lam bi ash shawab...
0 komentar:
Posting Komentar