Assalamu'alaikum,Wr. Wb.
Manusia
adalah makhluk sosial yang berati bergantung kepada orang lain, sehingga dalam
memenuhi kebutuhan hidup kita seperti makanan, minuman, pakaian, pekerjaan dll
kita tidak luput dari pihak lain. Namun perlu kiita sadari bahwasanya bagi umat
islam segala sesuatu sudah ada ketetapnnya dari alqur’an dan hadits Nabi SAW,
tak terkecuali makanan yang kita makan hendaknya makanan yang halal lagi baik.
Allah
berfirman:
QS
Al Baqarah: 168
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُواْ مِمَّا فِي الأَرْضِ حَلاَلاً طَيِّباً وَلاَ تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
Artinya:
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”
QS
Al Baqarah: 172
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُلُواْ مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُواْ لِلّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang
baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika
benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah.
LALU, KENAPA BABI
DI HARAMKAN?
1. karena perintah Allah
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Sesungguhnya
Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang
(ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam
keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.” (QS.
Al- Baqarah: 173).
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ
“Diharamkan
bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih
atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang
ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya,
dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.”
(QS. Al-Maidah: 3).
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Sesungguhnya
Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa
yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang
terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas,
maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. An-Nahl: 115).
2. karena babi berbahaya (terdapat virus ,
cacing pita)
Dokter Sulaeman Qûsh berkata:
“Medis modern melaporkan bahwa air liur, kotoran, darah, dan
sel-sel tubuh hewan-hewan ini mengandung virus yang mematikan, yaitu virus yang
menyebabkan penyakit anjing.”
“babi adalah binatang yang malas dan terlalu suka berhubungan
intim. Ia tidak suka cahaya matahari dan tidak punya semangat juang membela
diri dari musuh-musuhnya.
Dia memakan semua makanan yang diberikan, bahkan kotorannya
sendiri atau kotoran manusia. Ia lebih suka menghabiskan hidupnya di tempat
kotor dari tempat yang bersih. Kerjanya makan dan tidur, serta tidak suka
bepergian jauh. Jika betinanya ditunggangi oleh jantan lain ia tidak
menampakkan sedikit pun kecemburuan dan amarah terhadapnya.
Babi salah satu jenis hewan yang mengantongi pelbagai jenis virus
yang mematikan. Maka dari itu, ia tidak layak dikonsumsi manusia.”
Ustadz Muhammad Rasyid Ridha:
“salah satu hikmah haramnya babi karena ia membawa virus berbahaya
dan termasuk jenis hewan yang menyukai kotoran.
Kedokteran modern telah membuktikan bahwa bahaya babi datang dari
makanannya yang kotor, sehingga di antaranya ada yang menjadi ulat, seperti:
Trichinila Spiralis (الدُّوْدَةُ اللُّوْلَبِيَّةُ أَوْ الْحَلْزُوْنِيَةٌ). Ulat ini menjangkiti babi dari bangkai-bangkai tikus yang
dilahapnya. Bukan hanya itu, daging babi sangat sulit dicerna akibat gumpalan
lemak di serak-serak daging tersebut. Olehnya itu, perut terasa berat dan ingin
muntah. Jika ia tidak dimuntahkan maka penderita akan mencer…
Jika Anda berkata: “Ayat al-An’am menegaskan bahwa sebab daging
babi diharamkan karena ia kotor. Apakah karena ia suka kotoran ataukah di
tubuhnya terdapat bahaya yang mengancam keselamatan jiwa?”
Ketahuilah! Sesungguhnya kata (الرِّجْسُ), yang artinya: kotor,
penamaan terhadap segala sesuatu yang berbahaya dan menjijikkan, baik yang
materinya nampak atau secara maknawi saja. Olehnya itu, semua yang bernajis
disebut (رِجْس) kotoran. Dan pastinya, penamaan
Surah al-An’am (الرِّجْسُ)terhadap babi memberi indikasi kuat bahwa ia haram dimakan
karena berbahaya dan menjijikkan.”
3. untuk menguji hambanya
Allah
menciptakan segala sesuatu bersifat ujian tidak semua yang manusia kehendaki
harus dilaksanakan melainkan ada aturan yang harus kita taati yaitu aturan
Allah dan Rasul-Nya yang tertuang didalam alqur’an dan hadits, salah satu
penciptaan babi adalah untuk menguji manusia. Manakah manusia yang taat menjalani perintahnya atau
manusia yang gagal uji yaitu yang menuruti kemauannya saja dan meninggalkan
larangan Allah SWT.
Allah
SWT berfirman:
Ðia lah Allah, yang menjadikan mati dan hidup, supaya
Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha
Perkasa lagi Maha Pengampun,
4. menjadi pelajaran supaya jangan meniru tabiatnya
Sudah kita
ketahui bahwa babi adalah binatang yang pemalas dan juga binatang yang sangat
joroktidak sampai disitu babi juga sanggup memakan kotorannya sendiri. Dan babi
juga memiliki kebiasaan yang membuat kita makin jijik yaitu tak jarang babi
mengencingi makanannya sendiri baru ia memakannya.
Apapun yang ada dihadapannya
maka akan ia makan baik itu sampah maupun kotoran bahkan sebagia peneliti hewan
mengatakan bahwa Demi memuaskan keserakahanya babi sering memuntahkan
makanannya kemuadian memakannya kembali.
maka dari
pembahasan diatan kita dapat ambil hikmahnya supaya kita tidak meniru tabiat
buruknya yaitu, kotor, jorok, rakus dan tamak hanya demi nafsunya.
“Katakanlah: "Apakah akan aku
beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari
(orang-orang fasik) itu disisi Allah, Yaitu orang-orang yang dikutuki dan
dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang
yang) menyembah thaghut?". mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih
tersesat dari jalan yang lurus” (al- maidah :60)
Demikian, semoga bermanfaat, sebarkan
kebaikan ini, “balighu anni walau aayah”....
0 komentar:
Posting Komentar