Assalamu'alaikum,Wr. Wb.
Nabi Muhammad SAW telah mengabarkan
pada umatnya mengenai cara agar terhindar dari fitnah dajjal.. Nabi Muhammad SAW
tidaklah meninggalkan satu kebaikan
pun melainkan beliau menjelaskannya. Begitu pula tidak ada satu kejelekan pun
yang beliau tidak peringatkan. Di antara yang ditekankan adalah fitnah Dajjal. Karena fitnah yang satu
ini adalah sebesar-besarnya fitnah yang ada hingga akhir zaman. Lalu bagaimanakah
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menunjukan jalan agar terhindar dari
fitnah Dajjal?
1. Berpegang teguh dengan ajaran
Islam
Modal utama untuk menghadapi fitnah Dajjal
adalah dengan mengenal ajaran Islam dengan benar, terutama lebih mendalami nama
dan sifat Allah. Karena dengan mengetahui hal ini, seseorang pasti tidak akan
tertipu dengan tipu muslihat Dajjal. Dajjal itu manusia biasa yang butuh makan
dan minum, sedangkan Allah tidak demikian. Dajjal itu buta, sedangkan Allah
tidak. Tidak ada seorang pun yang dapat melihat Allah di dunia sampai ia mati.
Adapun Dajjal bisa dilihat oleh manusia baik yang mukmin maupun yang kafir.
Oleh karena itu, ini merupakan isyarat akan pentingnya iman, apalagi dengan
mengenal serta memahami nama dan sifat Allah. Mengenai hal ini, kita dapat
melihat pada kisah yang disebutkan dalam hadits Abu Sa’id Al Khudri berikut
ini:
“Dajjal muncul lalu seseorang dari
kalangan kaum mu`minin menuju ke arahnya lalu bala tentara Dajjal yang
bersenjata menemuinya, mereka bertanya, ‘Kau mau kemana? ‘ Mu`min itu menjawab,
‘Hendak ke orang yang muncul itu.’ Mereka bertanya, ‘Apa kau tidak beriman ada
tuhan kami? ‘ Mu`min itu menjawab: ‘Rabb kami tidaklah samar.’ Mereka berkata,
‘Bunuh dia.’ Lalu mereka saling berkata satu sama lain, ‘Bukankah tuhan kita
melarang kalian membunuh seorang pun selain dia.’ Mereka membawanya menuju
Dajjal. Saat orang mu`min melihatnya, ia berkata, ‘Wahai sekalian manusia,
inilah Dajjal yang disebut oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ Lalu
Dajjal memerintahkan agar dibelah. Ia berkata, ‘Ambil dan belahlah dia.’
Punggung dan perutnya dipenuhi pukulan lalu Dajjal bertanya, ‘Apa kau tidak
beriman padaku? ‘ Mu`min itu menjawab, ‘Kau adalah Al Masih pendusta? ‘ Lalu
Dajjal memerintahkannya digergaji dari ujung kepala hingga pertengahan antara
kedua kaki. Setelah itu Dajjal berjalan di antara dua potongan tubuh itu lalu
berkata, ‘Berdirilah!’ Tubuh itu pun berdiri. Selanjutnya Dajjal bertanya
padanya, ‘Apa kau beriman padaku?’ Ia menjawab, ‘Aku semakin mengetahuimu.’
Setelah itu Dajjal berkata, ‘Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak ada
seorang pun yang dilakukan seperti ini setelahku.’ Lalu Dajjal mengambilnya
untuk disembelih, kemudian antara leher dan tulang selangkanya diberi perak,
tapi Dajjal tidak mampu membunuhnya. Kemudian kedua tangan dan kaki orang itu
diambil lalu dilemparkan, orang-orang mengiranya dilempari ke neraka, tapi
sesungguhnya ia dilemparkan ke surga.” Setelah itu Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia adalah manusia yang kesaksiannya paling agung
di sisi Rabb seluruh alam” (HR. Muslim no. 2938).
Semoga Allah menjadikan kita hamba yang mau
belajar Islam lebih dalam serta memperkokoh iman kita.
2. Berlindung pada Allah dari fitnah Dajjal,
terkhusus dalam shalat
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ يَقُولُ
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ
الدَّجَّالِ
“Jika salah seorang di antara kalian
melakukan tasyahud, mintalah perlindungan pada Allah dari empat perkara: Ya
Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari siksa Jahannam, dari siksa kubur,
dari fitnah hidup dan mati, dan dari kejelekan fitnah Al Masih Ad Dajjal”
(HR. Muslim no. 588).
3. Menghafal surat Al Kahfi
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah
memerintahkan untuk membaca awal-awal surat Al Kahfi agar terlindung dari
fitnah Dajjal. Dalam riwayat lain disebutkan akhir-akhir surat Al Kahfi yang
dibaca. Intinya, surat Al Kahfi yang dibaca bisa awal atau akhir surat. Dan
yang lebih sempurna adalah menghafal seluruh ayat dari surat tersebut.
Dari Abu Darda’, ia berkata bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ
الدَّجَّالِ
“Barangsiapa menghafal sepuluh ayat
pertama dari surat Al Kahfi, maka ia akan terlindungi dari (fitnah) Dajjal”
(HR. Muslim no. 809).
Dari An Nawas bin Sam’an, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُورَةِ
الْكَهْفِ
“Barangsiapa di antara kalian mendapati
zamannya Dajjal, bacalah awal-awal surat Al Kahfi” (HR. Muslim no. 2937).
Dari Abu Darda’, ia berkata bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ آخِرِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنْ فِتْنَةِ
الدَّجَّالِ ». قَالَ حَجَّاجٌ « مَنْ قَرَأَ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ سُورَةِ
الكَهْفِ »
“Barangsiapa membaca sepuluh ayat
terakhir dari surat Al Kahfi, maka ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal.”
Hajjaj berkata, “Barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al
Kahfi” (HR. Ahmad 6: 446. Syaikh Syu’aib Al Arnauth berkata bahwa sanad
hadits ini shahih, perowinya tsiqoh termasuk dalam periwayat shahihain
–Bukhari dan Muslim- selain Ma’dan bin Abi Tholhah Al Ya’mari yang termasuk
perowi Muslim).
Imam Nawawi rahimahullah berkata,
“(Kenapa yang dianjurkan untuk dibaca adalah surat Al Kahfi?) Karena di awal
surat tersebut terdapat ayat-ayat yang menakjubkan. Siapa yang mau
merenungkannya, niscaya ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal. Sebagaimana
pula dalam akhir-akhir ayat surat tersebut, Allah Ta’ala berfirman,
أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا
“Maka apakah orang-orang kafir menyangka
bahwa mereka (dapat) mengambil (hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku?)”
(QS. Al Kahfi: 102)” (Syarh Shahih Muslim, 6: 93).
Dan di antara waktu yang baik untuk membaca
surat Al Kahfi adalah di hari Jum’at. Dalam hadits dari Abu Sa’id Al Khudri
disebutkan,
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ
النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ
“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi
pada malam Jum’at, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah” (HR. Ad
Darimi 2: 546. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih
sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6471).
Juga dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ
النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi
pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at” (HR. Al
Baihaqi dalam Al Kubro 3: 249. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih
sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6470).
Di dalam surat Al Kahfi sungguh banyak
kisah-kisah yang dapat dijadikan ibroh, mulai dari kisah penghuni goa, kisah
Musa dan Khidr, dan kisah Dzulqornain, juga terdapat penetapan hari
kebangkitan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya surat ini dibaca, lebih baik
lagi dihafalkan. Khususnya yang terbaik untuk membacanya adalah di hari Jum’at,
hari terbaik matahari terbit.
4. Menjauh dari Dajjal
Karena bisa jadi seseorang menyangka bahwa
ia memiliki iman yang kokoh, namun ia terperangkap syubhat Dajjal. Akhirnya ia
pun menjadi pengikut setianya. Wal ‘iyadzu billah.
Dari ‘Imron bin Hushain, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَمِعَ بِالدَّجَّالِ فَلْيَنْأَ عَنْهُ فَوَاللَّهِ إِنَّ الرَّجُلَ
لَيَأْتِيهِ وَهْوَ يَحْسِبُ أَنَّهُ مُؤْمِنٌ فَيَتَّبِعُهُ مِمَّا يُبْعَثُ بِهِ
مِنَ الشُّبُهَاتِ أَوْ لِمَا يُبْعَثُ بِهِ مِنَ الشُّبُهَاتِ
“Barangsiapa mendengar kemunculan
Dajjal, maka menjauhlah darinya. Demi Allah, ada seseorang yang mendatangi
Dajjal dan ia mengira bahwa ia punya iman (yang kokoh), malah ia yang menjadi
pengikut Dajjal karena ia terkena syubhatnya ketika Dajjal itu muncul” (HR.
Abu Daud no. 4319 dan Ahmad 4: 441. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits
ini shahih).
Ya Allah,
lindungilah kami dari fitnah Dajjal yang begitu dahsyat dan jadikanlah kami
hamba yang mempersiapkan diri untuk menghadapinya dengan bekal iman yang kokoh.
wallahu a'lam bi ash shawab
.
.
0 komentar:
Posting Komentar