Assalamu'alaikum,Wr. Wb.
Generasi muda yang keren adalah yang bisa berbakti
kepada Orang Tua
Generasi muda merupakan aset berharga yang dimiliki
oleh bangsa, bahkan nasib bangsa di masa depan di tentukan oleh kualitas pemuda
di masa kini.
Soekarno pernah berkata ” berikan kepadaku sepuluh
pemuda maka akan aku guncangkan dunia”
hal ini merupakan bukti bahwa pemuda merupakan penentu kemajuan suatu
bangsa.
Namun bila kita
lihat akhlak generasi muda masa kini lebih cenderung kepada hal negatif, mereka
tidak lagi haus akan ilmu, memuliakan orang tua, guru dll. Waktu dihabiskan
pada hal yang tidak bermanfaat, nongkrong sambil mabuk mabukan, candu,
tawuran dll. Sehingga akhlak mereka
hilang dan tidak lagi menjadi jati diri mereka, terutama akhlak pada orang
tua dan guru.
Akhlak Kepada Orang Tua
Orang tua merupakan orang yang secara jasmani menjadi asal keturunan anak,
orang tua merupakan sosok yang paling dekat hubungannya dengan anaknya.
Pengorbanan orang tua sungguh tiada tara, mereka mendidik kita dan menyerahkan
hidupnya untuk keselamatan anaknya. Islam mengajarkan agar seorang anak untuk
selalu menaati orang tuanya selama tidak bertentangan dengan agama.
Ayat –ayat al-qur’an yang memerintahkan berbuat baik kepada ORTU
Dalam Al-Qur’an Allah sering mengiringkan perintah ta’at kepada-Nya diikuti
dengan berbuat baik pada orang tua, karena merekalah tangan kedua setelah
Allah. Sebagaimana Firman Allah swt. dalam surah An-Nisa’ ayat 36 sebagai
berikut.
Artinya: “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu memperekutukan-Nya
dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua,
karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin. Sungguh, Allah tidak
menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS. An-Nisa 4:36).
Firman Allah dalam surah Luqman ayat 14.
Artinya : “Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik)
kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam
keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun.
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku
kembalimu” (QS. Luqman 31:14).
firman Allah swt. QS. Al-Isra ayat 23 berikut.
Artinya : Dan Tuhanmu menetapkan bahwa janganlah kamu menyembah melainkan
kepada-Nya dan berbuat baiklah kepada ibu bapak. Jika sampai
salah seorang mereka atau keduanya telah tua dalam pemeliharaanmu (berusia
lanjut), maka janganlah engkau katakan kepada keduanya “ah” dan janganlah
engkau bentak keduanya, dan berkatalah kepada keduanya perkataan yang
mulia (23). Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih
sayang dan ucapkanlah “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana
mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil (24)” (QS. Al-Isra 17 :
23-24).
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa kita diwajibkan beribadah kepada Allah
swt., juga berbuat baik kepada orang tua. Terutama seorang Ibu
yang secara khusus Allah menyebutkan betapa berat mendidik anaknya, sejak dalam
kandungan, melahirkan, menyusui, serta mendidik ke tahap selanjutnya.
Oleh karena itu, ketika Rasulullah saw. ditanya, kepada siapa lebih awal
berbuat baik? Beliau menjawab “kepada Ibumu, lalu Ibumu, dan Ibumu
baru kemudian kepada bapakmu.”
Tetapi perlu diperhatikan, jika kedua orang tua membawa kita untuk kekufuran
dan syirik kepada Allah swt., maka tidak perlu untuk di ta’ati.
Dari penjelasan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa adab kepada orang tua
(yang masih hidup) adalah sebagai berikut.
- Jangan berkata kasar yang dapat menyakiti perasaan kedua orang tua.
- Berbuat baik dan sopan
- Bertanggung jawab atas kehidupan dan kesejahteraannya di hari tuanya
- Merendahkan diri di hadapan kedua orang tua.
jangan mengucapkan kata “ah” atau membentak dan memarahi
Maka merugilah orang yang bersama kedua orang tuanya tetapi ia tidak bisa
memeliharanya dengan baik dan berbakti kepada keduanya. Hal ini sebagaimana
dalam sabda Rasulullah saw. yang artinya
Dari Suhail, dari ayahnya dan Abu Hurairah. Rasulullah saw. bersabda, “Merugilah
ia (sampai 3 kali)”. Para sahabat bertanya, “Siapa ya Rasulullah?”. Rasulullah
saw. bersabda, “merugilah seseorang yang hidup bersama kedua orang tuanya atau
salah satunya di saat mereka tua renta, tetapi ia tidak masuk surga”. (HR.
Muslim).
WALLAHU A'LAM BI ASH SHAWAB...
0 komentar:
Posting Komentar