Sponsor Advertisement

CERDAS SAJA BELUM CUKUP...LAKUKAN HAL INI AGAR KECERDASAN MENJADI BERNILAI...

Assalamu'alaikum,Wr. Wb.



Cerdas  merupakan kelebihan yang diberikan Allah SWT, karena tidak semua manusia di berikan dengan tingkat kecerdasan yang tinggi.

 namun apa artinya kecerdasan bila tidak di dampingi dengan akhlak yang baik, cerdas tapi tidak memiliki etika, atau cerdas tapi tidak menghormati guru, maka kecerdasan itu tidak bernilai.

akhlak kepada guru merupakan hal yang harus dimiliki oleh seorang murid, karena guru adalah orang yang sangat berperan dalam kecerdasan murid, dan gurulah yang memberikan contoh baik kepada murid. lalu apakah adab-adab atau tata krama kepada guru? dan bagaimana cara beradab kepada guru?

 Adab Kepada Guru

Guru merupakan ‘orang tua kedua’ kita, merekalah yang berjasa dalam mendidik kita setelah orang tua, Ilmu yang kita peroleh saat ini tidak lepas dari peranan seorang guru, seseorang dapat membedakan baik dan buruk karena ilmu. Islam meletakkan ilmu di atas yang lainnya, dan Islam juga meninggikan derajat orang yang berilmu dibanding yang lain.

Sebagaimana sabda Rasulullah saw.  yang artinya “Umamah Al-Bahili berkata bahwasannya Rasulullah saw. bersabda : “Kelebihan orang alim (ulama) atas ahli ibadah seperti kelebihanku atas orang yang paling rendah di antara kamu. Kemudian Baginda besabda lagi : Sesungguhnya para malaikat dan penduduk langit dan bumi hingga semut dalam lubangnya serta ikan bersalawat (berdoa) untuk orang-orang yang mengejar kebaikan kepada manusia” (HR. Imam Tirmidzi).

Selain itu biasanya Orang tidak memiliki banyak waktu untuk mengajarkan berbagai macam ilmu kepada anaknya, maka dari itu peran guru adalah mengajarkan berbagai macam ilmu.
sudah seharusnya seorang siswa menghargai dan menghormati gurunya Sebagaimana diperintahkan dalam sabda Nabi Muhammad saw. berikut.
Muliakanlah orang-orang

Artinya : muliakanlah orang-orang yang telah memberikan pelajaran kepadamu. (HR. Abu Hasan).
Orang yang berilmu tidaklah pandai begitu saja tanpa proses belajar. Proses belajar bisa dilakukan secara formal maupun non-formal. Proses belajar biasanya membutuhkan pembina yang biasa disebut guru, yang mempunyai andil besar dalam proses belajar. Guru akan membukakkan pintu-pintu ilmu lain baginya, yang menunjukkan bila kita salah, agar tidak tergelincir pada kekeliruan. Hendaknya orang yang sedang belajar dan berilmu itu bersikap baik terhadap guru.
Berikut adalah beberapa adab murid kepada guru.

1. Muliakan dan menghormati guru
sebagaimana Rasulullah saw. berikut.
Ibnu Abbas r.a berkata : Rasulullah saw. bersabda : “Bukan termasuk golongan umatku orang yang tidak menyayangi yang muda, tidak menghormati yang tua, tidak memerintahkan kebajikan dan tidak melarang kemungkaran” (HR. Tirmidzi).
Agar mendapat ilmu dan taufik, seorang murid hendaknya memuliakan dan menghargai guru, serta berlaku lemah lembut dan sopan santun, jangan memotong pembicaraannya, dan memperhatikan dengan baik. Agar kita mendapat ilmu yang bermanfaat, aamiin  Description: Description: Description: :-)

2. Mendoakan untuk kebaikan bagi guru
Rasulullah saw. bersabda :
Ibnu Umar r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda : “Jika ada orang  yang memberimu, maka balaslah pemberian itu, jika tidak bisa membalasnya, maka doakanlah ia, sehingga kamu memandang telah cukup membalas kebaikan tersebut”.
Ibnu Jama’ah ra. berkata : “Hendaklah seorang penuntut ilmu mendoakan gurunyqa sepanjang masa, memperhatikan anak-anaknya, kerabatnya, dan menunaikan haknya apabila telah wafat”. “Dan karena ilmu yang telah diberikannya juga, hendaknya seorang murid mendoakan gurunya, semoga ia diberikan pahala atas ilmu yang telah diberikan kepada muridnya”.

3. Redah hati kepada guru
Sama halnya dengan adab kepada orang tua, kita juga harus merendahkan hati kepada guru, walaupun sang murid lebih pintar, hendaknya menghidari perdebatan dengan guru, dalam hal ini seorang murid hendaklah bersikap rendah hati kepada gurunya, karena sesungguhnya rendah hatinya seorang murid kepada gurunya adalah kemuliaan dan tunduknya adalah kebangaan, sebagaimana Ibnu Jama’ah pernah mengatakan demikian.
Nabi Muhammad saw. bersabda, yang artinya : “Abu Hurairah ra. berkata : bahwasanya Rasulullah saw. bersabda :”Pelajarilah ilmu, pelajarilah ilmu ketenangan dan kesopanan, dan rendahkanlah dirimu terhadap orang yang kamu ambil ilmunya” (HR. Tabrani).
Ibnu Abbas juga peenah menyampaikan :”Aku merendahkan diri tatkala aku menuntut ilmu, maka aku dimuliakan tatkala aku menjadi guru”.

4. Mencontoh Akhlaknya (Guru)
Guru adalah teladan bagi muridnya, oleh karenanya, hendaklah seorang murid mencontoh akhlak dan kepribadian gurunya yang baik.
Hendaklah seorang penuntut ilmu mencontoh akhlak dan kepribadian guru. Mencontoh kebiasaan dan ibadahnya. (Tadzkirah Sami’ hal. 86)
Imam as-Sam’ani rahimahullah menceritakan bahwa majelis Imam Ahmad bin Hanbal dihadiri lima ribu orang. Lima ratus orang menulis, sedangkan selainnya hanya ingin melihat dan meniru adab dan akhlak Imam Ahmad. (Siyar AlamNubala, 11/316)

5. Menenangkan hati guru
Seorang murid hendaknya tidak membuat gusar gurunya.
Imam Syafi’i dalam pertemuannya dengan gurunya, Imam Malik, pada tahun 170 H, hampir tidak pernah meninggalkan gurunya sampai gurunya wafat pada tahun 179 H. Imam Syafi’i tidak pernah meninggalkannya, kecuali ketika ia pergi ke Mekah untuk menjenguk ibunya ataupun pergi ke pusat ilmu atau faqoh. Itupun setelah diperoleh izin dan restu daru gurunya.
Ada sebuah cerita tentang Imam Syafi’i, ketika beliau berziarah ke makam Abu Hanifah, ia datang bersama dengan salah satu murid seniornya Abu Hanifah, bernama Hasan Asy-Syaibani. Setelah tiba di makam, Hasan Asy-Syaibani mempersilahkan Imam Syafi’i untuk menjadi imam shalat subuh.
Pada rakaat kedua Imam Syafi’i tidak membaca qunut; padahal dalam mahzabImam Syafi’i sendiri membaca qunut asalah sunat ab’ad, tetapi beliau meninggalkan membaca qunut.
Setelah selesai shalat, Hasan Syaibani bertanya, “Mengapa Anda tidak membaca qunut wahai Syafi’i? Bukankah engkau berpendapat bahwa qunut subuh sebuah amalan sunat yang perlu dibaca?” Aku malu dengan pemilik kuburan ini” Sahut Imam Asy-Syafi’i.

Wallahu a’lam bi ash shawab...

 
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut