CANDI
BOROBUDUR PENINGGALAN NABI SULAIMAN?
ASSALAMU'ALAIKUM, WR WB.
kali
ini yang akan kita bahas adalah tentang candi borobudur adalah peninggalah nabi
sulaiman. penemuan ini pertama kali di temukan oleh KH Fahmi Basya. lalu
siapakah fahmi basya? yuk kita lihat dulu profilnya:
Nama
: K.H fahmi basya
TTL
: Padang, 03 feb
1952
Kebangsaan
: Indonesia
Pekerjaan
: Dosen Matematika Fakultas Tarbiyah UIN Syarif hidayatullah
Dikenal
karena : Pendakwah, Penulis, Pengajar
K.H. Fahmi Basya adalah seorang pengajar Matematika
Islam di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia dikenal sebagai penemu bidang ilmu Matematika
Islam yang ia teliti sejak tahun 1972. Fahmi Basya merupakan alumnus FMIPA Universitas Indonesia
Berdasarkan perhitungan Matematika Islam melalui
penelitian selama 35 tahun dan berdasarkan fakta-fakta eksak melalui pendekatan
Sains Alquran, KH Fahmi Basya mengklaim bahwa Candi
Borobudur merupakan peninggalan Nabi
Sulaiman. Melalui hitungan matematika Islam dan Sain Alquran yang
dipahaminya, KH Fahmi Basya memaparkan 40 fakta-fakta eksak daya jelajah para
Nabi yang ternyata sampai ke Nusantara
CANDI
BOROBUDUR PENEMUAN NABI SULAIMAN AS?
Nabi Sulaiman AS adalah seorang utusan Allah yang diberikan keistimewaan dengan
kemampuannya menaklukkan seluruh makhluk ciptaan Allah, termasuk angin yang
tunduk di bawah kekuasaannya atas izin Allah. Bahkan, burung dan jin selalu
mematuhi perintah Sulaiman.
Nabi
Sulaiman diperkirakan hidup pada abad ke-9 Sebelum Masehi (989-931 SM), atau
sekitar 3.000 tahun yang lalu. Sementara itu, Candi Borobudur sebagaimana
tertulis dalam berbagai buku sejarah nasional, didirikan oleh Dinasti
Syailendra pada akhir abad ke-8 Masehi atau sekitar 1.200 tahun yang lalu.
Candi
Borobudur merupakan candi Budha. Berdekatan dengan Candi Borobudur adalah Candi
Pawon dan Candi Mendut. Beberapa kilometer dari Candi Borobudur, terdapat Candi
Prambanan, Candi Kalasan, Candi Sari, Candi Plaosan, dan lainnya. Candi-candi
di dekat Prambanan ini merupakan candi Buddha yang didirikan sekitar tahun 772
dan 778 Masehi.
Beberapa ciri-ciri Candi Borobudur yang menjadi bukti sebagai peninggalan N.
Sulaiman. Di antaranya, hutan atau negeri Saba, makna Saba, nama Sulaiman, buah
maja yang pahit, dipindahkannya istana Ratu Saba ke wilayah kekuasaan Nabi
Sulaiman, bangunan yang tidak terselesaikan oleh para jin, tempat berkumpulnya
Ratu Saba, dan lainnya.
- Relief-relief yang ada, terdapat beberapa simbol, yang mirip dengan kisah Sulaiman dan Ratu Saba, sebagaimana keterangan Alquran. Pertama adalah tentang tabut, yaitu sebuah kotak atau peti yang berisi warisan Nabi Daud AS kepada Sulaiman. Konon, di dalamnya terdapat kitab Zabur, Taurat, dan Tingkat Musa, serta memberikan ketenangan. Pada relief yang terdapat di Borobudur, tampak peti atau tabut itu dijaga oleh seseorang.“Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: ‘Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman’.” (QS Al-Baqarah [2]: 248).
relief tabut
- Pekerjaan jin yang tidak selesai ketika mengetahui Sulaiman telah wafat.
“Maka
tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan
kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka
tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau Sekiranya mereka
mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang
menghinakan”(QS
Saba [34]: 14).
Saat mengetahui Sulaiman wafat,
para jin pun menghentikan pekerjaannya. Di Borobudur, terdapat patung yang
belum tuntas diselesaikan. ini dia.
- Jin-2x diperintahkan membangun gedung yang tinggi dan membuat patung-patung. “Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakiNya dari gedung-gedung yang Tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah Hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih”(QS Saba [34]: 13).
Seperti diketahui, banyak
patung Buddha yang ada di Borobudur. Sedangkan gedung atau bangunan yang tinggi
itu adalah Candi Prambanan.
- N. Sulaiman berbicara dengan burung-burung dan hewan-hewan.
20.
dan Dia memeriksa burung-burung lalu berkata: "Mengapa aku tidak melihat
hud-hud Apakah Dia Termasuk yang tidak hadir.
21.sungguh aku benar-benar akan
mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika
benar-benar Dia datang kepadaku dengan alasan yang terang".
22. Maka tidak lama kemudian
(datanglah hud-hud), lalu ia berkata: "Aku telah mengetahui sesuatu yang
kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita
penting yang diyakini.(QS
An-Naml [27]: 20-22).
Relief di candi borobudur
juga ada, sejumlah frame relief Borobudur bermotifkan bunga dan burung.
Terdapat pula sejumlah relief hewan lain, seperti gajah, kuda, babi, anjing,
monyet, dan lainnya.
- Kisah Ratu Saba dan rakyatnya yang menyembah matahari dan bersujud kepada sesama manusia.
22. Maka tidak lama kemudian
(datanglah hud-hud), lalu ia berkata: "Aku telah mengetahui sesuatu yang
kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita
penting yang diyakini.( (QS An-Naml [27]: 22).
Saba artinya berkumpul atau
tempat berkumpul. Ungkapan burung Hud-hud tentang Saba, karena burung tidak
mengetahui nama daerah itu.
“Jangankan burung, manusia saja ketika berada di
atas pesawat, tidak akan tahu nama sebuah kota atau negeri,” , tempat
berkumpulnya manusia itu adalah di Candi Ratu Boko yang terletak sekitar 36
kilometer dari Borobudur. Jarak ini juga memungkinkan burung menempuh
perjalanan dalam sekali terbang.
candi boko
- Saba ada di Indonesia, yakni Wonosobo. Dalam Alquran, wilayah Saba ditumbuhi pohon yang sangat banyak.
15.
Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman
mereka Yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada
mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan)
Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik
dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun".(QS Saba [34]: 15).
Dalam kamus bahasa Jawi Kuno,
yang disusun oleh Dr Maharsi, kata ‘Wana’ bermakna hutan. Wana saba atau
Wonosobo adalah hutan Saba.
- Buah ‘maja’ yang pahit. Ketika banjir besar (Sail al-Arim) menimpa wilayah Saba, pepohonan yang ada di sekitarnya menjadi pahit sebagai azab Allah kepada orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya.
“Tetapi, mereka berpaling maka
Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun
mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon
Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.”
(QS Saba [34]: 16).
buah dan poohon maja
- Nama Sulaiman menunjukkan sebagai nama orang Jawa. Awalan kata ‘su’merupakan nama-nama Jawa. Dan, Sulaiman adalah satu-satunya nabi dan rasul yang 25 orang, yang namanya berawalan ‘Su’.
- Sulaiman berkirim surat kepada Ratu Saba melalui burung Hud-hud.
“Pergilah kamu dengan membawa
suratku ini.”
(QS An-Naml [27]: 28).
Surat itu ditulis di atas pelat
emas sebagai bentuk kekayaan Nabi Sulaiman. Surat itu ditemukan di sebuah kolam
di Candi Ratu Boko.
- Bangunan yang tinggal sedikit (Sidrin qalil). Lihat surah Saba [34] 16).
“Tetapi, mereka berpaling maka Kami datangkan
kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua
kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit
dari pohon Sidr.”
(QS Saba [34]: 16).
Bangunan yang tinggal sedikit
itu adalah wilayah Candi Ratu Boko. Dan di sana terdapat sejumlah stupa yang
tinggal sedikit. “Ini membuktikan bahwa Istana Ratu Boko adalah istana Ratu
Saba yang dipindahkan atas perintah Sulaiman,”
candi yang belum selesai
- Wonosobo
bukan hutan Saba,
kata wonosobo adalah hutan saba, wono diartikan hutan dan saba = tempat
berkumpul. Wono memang dalam bahasa jawa berarti hutan, tapi sobo? sobo =
pergi, datang, berkunjung, berkeliaran, berkelana. Dari sejarah :
Sekitar awal abad ke-XVIII, tersebutlah tiga orang pengelana yang masing-masing bernama Kyai Kolodete, Kyai Karim dan Kyai Walik, mulai merintis suatu pemukiman di daerah Wonosobo, Kyai Kolodete berada di Dataran Tinggi Dieng, Kyai Karim berada di daerah Kalibeber clan Kyai Walik berada di sekitar Kota Wonosobo sekarang ini.Sejak saat itu daerah ini mulai berkembang dan ketiga tokoh tersebut dianggap sebagai cikal bakal dari masyarakat Wonosobo yang dikenal sekarang. Dikemudian hari dikenal pula beberapa tokoh penguasa Daerah Wonosobo seperti Tumenggung Kartowaseso sebagai penguasa Daerah Wonosobo yang pusat kekuasaannya di Selomanik, dikenal pula tokoh bernama Tumenggung Wiroduto sebagai Penguasa Wonosobo dengan pusat kekuasaannya di Kalilusi Pecekelan (Sapuran), yang selanjutnya dipindahkan ke Ledok atau Plobangan. Ki Songowedono Cucu dari Kyai Karim dikenal pula sebagai salah satu penguasa di Wonosobo karena mendapat hadiah satu tempat di Selomerto dari Kraton Mataram, kemudian berganti nama menjadi Tumenggung Jogonegoro. Dari sejarah membuktikan bahwa kota wonosobo dibangun sangat jauh waktunya sesudah borobudur.
- Ratu
Balqis adalah wanita yang memerintah di negri saba.
– Wonosobo adalah hutan saba/negri saba – ratu boko adalah ratu balqis, ratu balqis (katakanlah ratu boko) memerintah di negri saba kraton boko ada di negri saba (wonosobo). Kraton boko berada di wonosobo bukan di daerah boko. Jarak antara kraton boko dan wonosobo relatif jauh untuk ukuran jaman saat itu, arti saba sebagai ‘tempat berkumpul’ dan letak kerajaan ratu balqis jauh dari negri nya.
1 Adanya fenomena
angka 19 di Candi Borobudur. Angka 19 itu terdapat di dalam Alqur’an berasal
dari kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim yang terdiri dari 19 huruf.
Kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim ini yang memperkenalkannya kepada kita
adalah nabi Sulaiman As. ketika beliau berkirim surat kepada Ratu Saba’.
Kop Surat dari Surat nabi Sulaiman As itu adalah kalimat
Bismillaahirrahmaanirrahiim .
Isi suratnya adalah: ”
Alla ta’luu ‘alaiyya, wa’tuunni muslimiin ” ( Jangan menyombong kepadaku dan
datanglah kepadaku dengan berserah diri ). Dan perlu diketahui surat itu sampai
sekarang masih ada yaitu di Musium Nasional berupa lempengan emas bertuliskan
Bismillah, surat itu awalnya ditemukan dikolam dekat Candi borobudur. Lempengan
emas bertuliskan kalimat ‘Bismillah”. Jadi, phenomena 19 itu sudah
diketahui oleh Nabi Sulaiman As. Di Candi borobudur ada phenomena 19.
Selain
bukti-bukti di atas, masih banyak lagi bukti lainnya yang menunjukkan
bahwa kisah Ratu Saba dan Sulaiman terjadi di Indonesia. Seperti terjadinya
angin Muson yang bertiup dari Asia dan Australia (QS Saba [34]: 12), kisah
istana yang hilang atau dipindahkan, dialog Ratu Bilqis dengan para pembesarnya
ketika menerima surat Sulaiman (QS An-Naml [27]: 32), nama Kabupaten Sleman, Kecamatan
Salaman, Desa Salam, dan lainnya. Dengan bukti-bukti di atas beberapa pihak
meyakini bahwa Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman.
Borobudur
adalah peninggalan Ratu Saba’ seperti yang diceritakan dalam Al-Quran.
Bukti-bukti bahwa Borobudur adalah peninggalan Ratu Saba’. Ada 40 bukti eksak
yang dijelaskan. Salah satu bukti paling kuat dan belum bisa dibantah adalah
ditemukannya surat dari Nabi Sulaiman bertuliskan “Bismilllahirrahmanirrahim”
di atas sebuah plat emas di dalam kolam pemandian Ratu Saba’ (Ratu Boko) di
daerah Sleman, Jawa Tengah.
haturnuhun bapa kiyai
BalasHapus