Sponsor Advertisement

HUKUM DAN BAHAYA MENCONTEK SERTA CARA AGAR TIDAK MENCONTEK...

Assalamu'alaikum,Wr. Wb.




Mencontek adalah aktivitas menjiplak pekerjaan atau karya orang lain tanpa izin ataupun tanpa mencantumkan sumber. Jadi dari definisinya saja sudah kita ketahui, bahwa konotasinya adalah negatif. Lalu bagaimana jika kita terpaksa atau jika kita memang tidak bisa mengerjakannya sendiri. Sebelum itu mari kita simak pandangan islam mengenai mencontek.
Bahaya mencontek
 Mencontek itu berarti sama saja dengan berbohong. Ketika kita mencontek dan hasil dari contekan kita mendapat nilai yang baik, para guru dan orang tua memuji kita. Padahal kita tahu bahwa hasil itu kita dapatkan dengan jalan yang batil(tercela), yaitu mencontek. Coba pikir, nilai baik itu bukan berasal dari kemampuan kita, tetapi dari  hasil  mencontek, mencuri – curi dalam kesempitan. Apakah yang demikian ini, tidak bisa disebut berbohong atau menipu ?

1. Mencontek berarti berbohong (berbohong menuntun ke neraka)

  
Rasulullah sudah memperingatkan kita akan bahayanya berbohong

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا

Dari Ibnu Mas'ud Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Hendaklah kalian selalu melakukan kebenaran, karena kebenaran akan menuntun kepada kebaikan, dan kebaikan itu menuntun ke surga. Jika seseorang selalu berbuat benar dan bersungguh dengan kebenaran, ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat benar. Jauhkanlah dirimu dari bohong, karena bohong akan menuntun kepada kedurhakaan, dan durhaka itu menuntun ke neraka. Jika seseorang selalu bohong dan bersungguh-sungguh dengan kebohongan, ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat pembohong." (HR. Muslim no. 2607).

 Dari hadits di atas sudah dijelaskan bahwa berbohong memang berdampak buruk, khususnya di masa – masa yang akan datang. Bagaimana tidak sekali berbohong, maka seseorang akn menutupinya dengan kebohongan yang lain. Selain itu dari sebuah kebohongan kecil seperti menyonteklah lahir para koruptor – koruptor di negeri ini. Apa saudara ingin menjadikannya sebagai suri tauladan ?? Naudzubillahi min dzalik. 
 
2. Mencontek Berarti Berbuat Curang/menipu (orang yang menipu bukan termasuk umat nabi)
Karena yang mencontek ingin membuat hasil ujiannya baik dengan cara yang keliru. Karena yang dipentingkan adalah hasil, bukan cara.
Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا
Barangsiapa yang menipu kami, maka ia tidak termasuk golongan kami. (HR. Muslim no. 101, dari Abu Hurairah).
Dari hadist di atas jelas tergambar bagaimana kedudukan orang yang berbuat curang. Dalam hal ini, mencontek dan bahkan menconteki teman dengan membiarkan teman lain membaca jawaban kita, adalah termasuk kecurangan dan hal ini merupakan hal yang jelas-jelas dilarang dalam Islam.

Hadits di atas ada kisahnya ketika seorang pedagang mengelabui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak jujur dalam jual belinya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مَرَّ عَلَى صُبْرَةِ طَعَامٍ فَأَدْخَلَ يَدَهُ فِيهَا فَنَالَتْ أَصَابِعُهُ بَلَلاً فَقَالَ « مَا هَذَا يَا صَاحِبَ الطَّعَامِ ». قَالَ أَصَابَتْهُ السَّمَاءُ يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ أَفَلاَ جَعَلْتَهُ فَوْقَ الطَّعَامِ كَىْ يَرَاهُ النَّاسُ مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنِّى
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati setumpuk makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalamnya, kemudian tangan beliau menyentuh sesuatu yang basah, maka pun beliau bertanya, “Apa ini wahai pemilik makanan?” Sang pemiliknya menjawab, “Makanan tersebut terkena air hujan wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, Mengapa kamu tidak meletakkannya di bagian makanan agar manusia dapat melihatnya? Ketahuilah, barangsiapa menipu maka dia bukan dari golongan kami.” (HR. Muslim no. 102)

Ini berarti setiap orang yang menipu, berbuat curang, mengelabui dikatakan oleh Nab shallallahu ‘alaihi wa sallam bukanlah termasuk golongan beliau. Artinya, diancam melakukan dosa besar. Jadi, mencontek termasuk dalam dosa tersebut.
Selain itu menyontek sama saja mencuri. Mencuri kesempatan dalam kesempitan tepatnya, yang bermuara kepada kejelekan.

Dari Abu Bakar ash-Shiddiq Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak akan masuk surga orang yang suka menipu, orang kikir, dan orang yang tidak bertanggungjawab terhadap apa yang dimilikinya." Riwayat Tirmidzi. Ia menjadikannya dua hadits dan dalam sanadnya ada kelemahan.
 

Hukum mencontek
 Jadi dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa menyontek hukumnya haram. Karena menyontek sama dengan mencuri, berbohong, menipu dan tidak mematuhi aturan pemimpin kita.

cara agar tidak mencontek
1. belajar dengan sungguh-sungguh dan disertai do’a
          Islam mengajarkan agar manusia selalu bersungguh-sungguh dan disertai dengan doa dalam mengerjakan sesuatu. Sebagaimana bunyi perkataan hikamh berikut
“man jadda wa jada” artinya siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil.
Dan seorang siswa dalam belajar harus disertai doa karena orang yang tidak mau berdoa adalah orang yang sombong dan Allah membecinya. Seorang siswa tugasnya adalah menuntut ilmu maka sudah sepatutnya siswa bersungguh sungguh dalam belajar. Dengan belajar bersungguh sungguh maka pelajaran akan difahami dan saat ujian tidak perlu mencontek lagi...

2. Ingatlah Sesungguhnya Allah maha melihat
Mungkin masih banyak dari saudara/i kita semuslim yang tidak segan mencontek untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Cara apapun dilakukan, asalkan tidak ketahuan. Padahal Allah berfirman :
“Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan di bumi, Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan” (Q.S. Al-Hujuraat:18).

Dengan mengetahui bahwa Allah selalu mengawasi kita maka sudah seharusnya kita melalukan perbuatan curang/mencontek

3. tawakkal kepada Allah
bagaimana kalau kepepet atau tidak bisa ?. Maka jawaban adalah pasrah pada Allah dan terus berusaha serta berdo’a.
tetapi jika saudara tetap memaksa, maka boleh saudara melakukannya, asal saudara mencantumkan dalam lembar jawaban saudara dengan tulisan “jawaban no 1-10 saya mencontek si fulan”  sehingga guru akan mengetahui soal no berapa saja yang hasil mencontek..hehehe

 
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut