Sponsor Advertisement

PEMBUNUH YANG MASUK SURGA

Assalamu'alaikum,Wr. Wb.


Kejahatan membunuh secara sengaja termasuk kejahatan yang paling berat yang dapat menggoyahkan stabilitas keamanan. Perbuatan ini termasuk perbuatan terkutuk yang akan mendapat peradilan dari Allah di hari kiamat. 

Rasulullah bersabda :

 ان اول ما يحكم بين العباد فى الدماء (رواه البخارى ومسلم والنسائى وبن ماجه والترمذى

“Kasus yang pertama diadili di hadapan Allah pada hari kiamat ialah masalah darah (pembunuhan)”( Hadits riwayat Bukhari, Muslim, An-Nasai, Ibnu Majah dan Turmudzi). 

Islam menganggap dosa besar orang yang mencabut nyawa orang lain. oleh karena itu, Islam memberikan perumpamaan, bahwa membunuh seseorang berarti membunuh seluruh umat manusia. 

Untuk itu Allah berfirman dalam Al-Qur’an : “Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia seluruhnya”. (QS. 5 : 32)
Ayat tersebut mengandung suatu pandangan perikemanusiaan yang telah disyari’atkan oleh Allah, dan tak ada satu filsafat apapun yang mampu menandingi kebijaksanaan-Nya. Membunuh jiwa seseorang tanpa hak, dan tanpa memandang agama apa yang dianutnya atau aliran apa yang disukainya, sama saja dengan membunuh seluruh umat manusia. Dan menghidupkan satu orang dalam pengertian menyelamatkan nyawanya dari bahaya yang mengancam dirinya, seperti bahaya kebakaran, bahaya tenggelam, bahaya kelaparan dan bahaya sakit, maka seolah-olah menyelamatkan seluruh manusia. 

Pengertian ayat tersebut, secara tidak langsung menganjurkan kepada para dokter agar dokter lebih banyak melakukan pengorbanan demi menyelamatkan jiwa orang lain. juga memacu para dokter agar lebih giat melakukan penyelidikan ilmiah, serta mengingatkan bahwa tugas yang mereka pikul itu sangat mulia. 

Pengertian Islam terhadap jiwa manusia ini, memacu pada pemeluknya untuk menghormati kehidupan manusia, dan tidak diperkenankan melukai atau menyakiti orang lain. 

Lalu bagaimana dengan orang yang membunuh 100 orang tetapi masuk surga?

Berikut kisahnya...



KISAH TAUBAT LAKI-LAKI PEMBUNUH 100 ORANG

Dari Abu Sa’id Sa’ad bin Malik bin Sinan al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi Allah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Dahulu sebelum kalian ada seorang (dari bani Israil) yang telah membunuh 99 jiwa. Kemudian ia bertanya siapa yang paling tahu tentang agama yang ada di dunia ini. Lalu ditunjukkan kepadanya seorang rahib (ahli ibadah). Ia pun mendatanginya dan menjelaskan, bahwa dirinya telah membunuh 99 jiwa, apakah ada kesempatan untuk taubat bagi dirinya? Rahib itu menjawab, “Tidak.” Akhirnya ia membunuh rahib itu sekalian, sehingga lengkaplah seratus jiwa yang telah melayang di tangannya.
Kemudian ia kembali bertanya tentang orang yang paling tahu agama yang ada di dunia ini. Lalu ia ditunjukkan kepada seorang yang alim (berilmu). Orang itu bercerita, bahwasanya ia telah menebas 100 jiwa, apakah masih ada kesempatan bertaubat baginya? Seorang alim itu menjawab, “Ya, ada, siapa yang menghalangi dirimu untuk bertaubat? Pergilah engkau ke kampung ini, karena sesungguhya di sana ada sekelompok manusia yang beribadah hanya kepada Allah semata, beribadahlah kepada Allah bersama mereka, dan janganlah engkau kembali ke kampungmu yang dulu, karena kampung itu adalah kampung yang buruk.
Lalu ia pun pergi merantau meninggalkan kampung halamannya. Tatkala sampai di tengah perjalanan, ternyata kematian datang menjemputnya. Kemudian malaikat rahmat dan malaikat azab berseteru tentang status orang ini.
Malaikat rahmat berkata: “Dia datang dalam keadaan bertaubat kepada Allah seraya menghadapkan hatinya kepada-Nya.” Malaikat azab berkata: “Sesungguhnya ia belum pernah mengerjakan kebaikan sama sekali.”
Kemudian datanglah malaikat yang berwujud manusia, lalu ia dijadikan sebagai hakim (pemutus perkara) di antara mereka berdua. Malaikat yang berwujud manusia itu berkata: “Ukurlah jarak antara dua kampung tersebut. Ke arah mana ia lebih dekat, maka berarti ia lebih berhak di masukkan ke sana.”
Lalu mereka mengukurnya dan mendapati orang itu lebih dekat kepada kampung tujuan. Akhirnya ia dibawa oleh malaikat rahmat. (muttafaq ‘alahi)
Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Maka ia lebih dekat sejengkal dengan kampung yang baik itu, dan ia pun digolongkan ke dalam penduduknya.
Di dalam riwayat yang lain pula disebutkan, “Kemudian Allah mewahyukan kepada bumi untuk menjauhkan jarak dari kampung halamannya dan mendekatkan kepada kampung tujuan.”
Lalu malaikat yang berupa manusia itu berkata: “Hitunglah jarak antara keduanya.” Ternyata mereka mendapati orang itu sejengkal lebih dekat ke kampung tujuannya. Akhirnya ia pun diampuni. (HR. al-Bukhari dan Muslim)

 
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut